Setelah tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moch Ansari Saleh Banjarmasin berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi dokter melalui program In House Training.
Direktur RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Among Wibowo mengatakan, PPI merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi, baik pada pasien, keluarga, lingkungan, nakes, tenaga penunjang maupun dokter yang dalam pelayanan rumah sakit sangat rentan terkena infeksi karena bersinggungan langsung dengan pasien.
“Kami dari pihak rumah sakit terus melakukan evaluasi, diantaranya kepatuhan cuci tangan oleh nakes, tenaga penunjang dan dokter, penerapan enam langkah cuci tangan dan lima momen cuci tangan sehingga pencegahan kejadian infeksi dan angka infeksi di rumah sakit bisa dikendalikan. Hal ini tidak terlepas dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki,” ucap Among, Banjarmasin, Selasa (9/11/2022).
Sementara itu, Ketua Komite PPI RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Syarif Hidayat menjelaskan, PPI juga termasuk dalam program kegiatan akreditasi RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Ditambahkan Syarif, dalam keberhasilan pelaksanaan PPI di rumah sakit diperlukan karyawan yang kompeten dan terampil, serta memahami konsep dasar PPI.
“Kami proaktif meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan PPI bagi karyawan di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin,” ungkap Syarif.
Tidak hanya itu, infeksi terkait pelayanan kesehatan merupakan masalah serius bagi rumah sakit karena menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien.
“Jadi rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan, tidak hanya memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif tetapi juga memberikan pelayanan preventif dan promotif,” tutur Syarif. MC Kalsel/Ar