Sebanyak 40 pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti Workshop Konten Media Sosial dan E-commerce yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel.
Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin diwakili Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Mugeni mengatakan, melalui workshop ini ingin mengembangkan kompetensi SDM pelaku usaha ekraf dalam menghadapi era digitalisasi.
“Melalui pelatihan ini kami ingin mengajak pelaku usaha ekraf lebih aktif memasarkan produknya melalui e-commerce dan memberikan wawasan terkait pembuatan konten media sosial untuk menarik minat pembeli,” ujar Mugeni, Banjarmasin, Kamis (8/9/2022).
Mugeni menambahkan, pelatihan ini juga sejalan dengan pergeseran kebiasaan masyarakat yang sudah mulai terbiasa bertransaksi secara digital atau elektronik.
“Bagi sektor ekonomi kreatif, perubahan ini menimbulkan peluang sekaligus tantangan. Situasi pandemi COVID-19 membuktikan mereka yang beradaptasi dan berinovasilah yang bisa bertahan, bahkan berkembang secara pesat,” tutur Mugeni.
Lebih jauh Mugeni menjelaskan, selain dengan pelatihan atau workshop, Dispar Kalsel juga berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha ekraf di Kalsel melalui berbagai kegiatan pameran sebagai wadah mereka mamasarkan dan mempromosikan produknya secara langsung ke masyarakat luas.
Mugeni pun berharap, geliat usaha pelaku ekraf di Kalsel bisa semakin maju, mengingat saat ini pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga sedang menggencarkan program pengembangan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Fajar Noor Ichsan dari Jagad Khayal Content Creator selaku pemateri pada kegiatan tersebut mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pelaku usaha ekraf dalam pembuatan konten, salah satunya memperhatikan etika pembuatan konten agar tidak melanggar copyright atau hak cipta konten lainnya.
Selain itu, dalam memasarkan produk di media sosial pelaku ekraf juga harus mengoptimalkan akun media sosial mereka terlebih dahulu agar mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
“Ini bisa dilakukan dengan memasang informasi yang jelas terkait data diri dan produk yang dipasarkan dengan bahasa ringan agar konsumen mudah memahami,” ucap Fajar. MC Kalsel/Jml