Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel mengadakan Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial belum lama ini.
Kegiatan ini merupakan komitmen kuat Dispersip Kalsel untuk terus mentransformasikan perpustakaan berbasis inklusi sosial di seluruh Provinsi Kalsel, dengan menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh perpustakaan kabupaten/kota.
Perpustakaan berbasis inklusi sosial sendiri, merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan dari Perpusnas RI, Deni Kurniadi mengatakan, dalam strategi transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, perpustakaan dan koleksinya didesain untuk dimanfaatkan masyarakat seoptimal mungkin.
Dimana dalam prakteknya perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai ruang berbagi pengalaman, ruang belajar yang kontekstual, dan ruang berlatih keterampilan kerja.
“Sedangkan untuk indikatornya yakni peningkatan kunjungan pemustaka ke perpustakaan, peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan dan peningkatan jumlah kemitraan perpustakaan dengan berbagai lembaga,” kata Deni melalui siaran pers Dispersip Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (3/9/2022).
Sementara itu, Kabid Kabid Pelayanan dan Pembinaan Dispersip Kalsel Wildan Akhyar mengharapkan terjalin kerja sama yang semakin baik antara Dispersip Kalsel dengan Dispersip kabupaten/kota se-Kalsel untuk terus mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Karena perpustakaan bukan hanya untuk mencerdaskan, tapi juga untuk kesejahteraan,” ujar Wildan. MC Kalsel/Jml