Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel melaksanakan pembinaan kepada sejumlah pengelola perpustakaan yang ada di wilayah Tanah Bumbu (Tanbu) belum lama ini, dalam rangka mendorong standarisasi perpustakaan di daerah.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel, Wildan Akhyar mengatakan, Kabupaten Tanbu merupakan kabupaten ke-10 yang didatangi selama pelaksanaan kegiatan pembinaan ini.
“Tentu saja output yang kita inginkan yakni meningkatkan standarisasi pengelolaan perpustakaan tersebut. Dengan begitu, layanan bisa lebih maksimal dan diharapkan lebih memuaskan para pembaca,” tutur Wildan, melalui siaran pers Dispersip Kalsel, Kamis (1/9/2022).
Wildan mengungkapkan, minat baca di Tanbu bagus dan terus bergerak tinggi, namun tidak cukup sehingga perlu ditingkatkan untuk mendapatkan kepuasan.
“Ada enam komponen menuju akreditasi perpustakaan yaitu koleksi buku, sarpras, pelayanan perpustakaan, SDM (tenaga perpustakaan dan kompetensi atau pustakawan), penyelengaran perpustakaan (struktur organisasi) dan penguat atau inovasi di perpustakaan itu sendiri,” jelas Wildan.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca Dispersip Tanbu, Tri Wahyudi mengatakan, perpustakaan di Tanbu secara kuantitas sangat luar biasa. Sebab daerah ini memiliki banyak perpustakaan. Jumlahnya untuk perpustakaan sekolah ada 212, perpustakaan umum ada 68 dan perpustakaan khusus ada 8 perpustakaan.
“Masih banyak fasilitas yang kurang di perpustakaan kecamatan dan desa, termasuk ketersediaan buku. Baru Perpustakaan SMK Negeri 1 Simpang Empat yang terakreditasi. Karena perpustakan lainnya sarpras hingga jumlah bukunya masih kurang,” ucap Wahyudi.
Wahyudi berharap, melalui pembinaan ini, pengelola perpustakaan di wilayahnya bisa mengetahui apa yang menjadi syarat mendapatkan akreditasi. MC Kalsel/Jml