Untuk menangani percepatan pemberantasan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Kalsel, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan workshop penyusunan dokumen perencanaan Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2023 Kota Banjarmasin dan Advokasi dana desa/kelurahan Kalsel.
Workshop tersebut diikuti para petugas di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Puskesmas, dan peserta lainnya.
“Jadi hari ini kita gelar workshop selama tiga hari untuk memantapkan rencana kerja dan anggaran dalam penanganan ATM di Kalsel,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, di Banjarmasin, Senin (25/7/2022).
Diauddin mengatakan pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberkulosis dan Malaria masih menjadi tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia.
The Global Fund to fight AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (GF ATM) telah mendukung Indonesia lebih dari USD 400 million dari tahun 2021-2023 untuk ATM, dimana Tuberkulosis sebagai penerima dengan jumlah terbesar.
“Pemangku kepentingan tingkat nasional telah menetapkan konsensus dalam rangka menentukan intervensi terhadap prioritas masalah, maka masing-masing komponen penyakit telah menetapkan strategi dan rencana aksi untuk dicapai dan diharapkan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria berakhir pada tahun 2030,” ucapnya.
Untuk itu, melalui workshop ini, diharapkan anggaran Pemda untuk program ATM terjadi peningkatan secara signifikan sebagai bentuk kontribusi pemerintah daerah terhadap keseriusan dalam penanganan ATM. MC Kalsel/tgh