Tren peningkatan kegiatan ekonomi masyakarat masih mewarnai kondisi perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) sampai akhir semester I 2022.
Kepala Kanwil DJP Kalsel-Teng, Tarmizi dalam konfrensi pers kinerja pelaksanaan APBN dan peran Kementerian Keuangan dalam pemulihan ekonomi nasional Juni 2022 mengatakan, pada Juni 2022, inflasi Kalsel tercatat sebesar 0,78 persen, meningkat sedikit jika dibandingkan dengan Mei sebesar 0,65 persen.
“Sementara itu, kasus aktif COVID-19 di wilayah Kalsel pada Juni 2022 menunjukkan tren penurunan yang cukup stabil. Saat ini tercatat kasus aktif di Kalsel sebesar 0,15 persen dari jumlah penduduk, lebih rendah dari pada kasus aktif nasional yang
tercatat 0,33 persen,” kata Tarmizi, Banjarmasin, Senin (25/7/2022).
Penopang utama kegiatan perekonomian Kalsel sampai saat ini, menurut Tarmizi, masih dipengaruhi oleh tingginya volume ekspor batu bara internasional. Kondisi tersebut menyebabkan surplus neraca perdagangan di Kalsel pada Juni 2022.
“Salah satu faktor penyebab masih tingginya harga batu bara internasional adalah terjadinya dinamika geopolitik yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina,” ucap Tarmizi.
Tarmizi menyampaikan, hal tersebut telah berdampak pada pendapatan negara yang berhasil dihimpun di wilayah Kalsel sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp9,18 triliun (86,44 persen dari target).
Jumlah tersebut meningkat sebesar 98,26 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan selisih lebih tinggi sebesar Rp4,55 triliun. Sementara itu, disisi belanja negara sampai Juni 2022 di wilayah Kalsel sudah direalisasikan sebesar Rp11,47 triliun (45,71 persen dari target).
“Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan realisasi belanja negara periode yang sama di tahun lalu mencapai Rp12,16 triliun,” ucap Tarmizi. MC Kalsel/Rns