Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan penutupan In House Training diklat pemadam kebakaran bagi 30 peserta yang telah mengikuti.
Gubernur Kalsel, diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Sulkan berharap, training tersebut dapat menambah pengetahuan, pengalaman serta meningkatkan kesigapan, kesiapsiagaan dan ketangkasan damkar dalam menghadapi bencana kebakaran maupun bencana alam dan non alam lainnya.
“Kita tidak bisa mengetahui atau memastikan, kapan, dimana dan bencana apa yang terjadi. Kita hanya bisa memprediksi, belajar dari masa lalu, dan terus bersiap untuk menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi di Kalsel,” kata Sulkan, Banjarbaru, Kamis (7/7/2022).
Ditambahkan Sulkan, berbagai bencana yang terjadi di Kalsel seperti banjir besar beberapa waktu lalu, dan bencana non alam pandemi COVID-19, merupakan pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga.
Menurut data BMKG, di musim kemarau, sebagian besar wilayah di Kalsel bestatus mudah terbakar. Sulkan pun bersyukur, hingga saat ini tidak banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) namun harus tetap waspada, sebagaimana status siaga karhutla yang telah ditetapkan.
“Kita tidak memungkiri, kejadian kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi. Bencana kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak sebab yang dapat memicu terjadinya kebakaran tersebut. Baik itu di kantor, rumah, maupun kendaraan bermotor,” jelas Sulkan.
Oleh karena itu, Sulkan berharap, anggota damkar dibekali kemampuan untuk memberikan edukasi maupun sosialisasi kepada masyarakat, tentang pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran.
Selain itu, para anggota yang kini tergabung dalam Satpol PP dan Damkar Provinsi Kalsel, juga dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai agenda strategis daerah dan nasional, seperti pelaksanaan Pemilu, Pilpres, dan Pilkada serentak, yang diselenggarakan di 2024 mendatang. MC Kalsel/Rns