Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus fokus pada Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022, dimana angka prevelensi stunting tertinggi di Kabupaten Banjar adalah di Desa Sungai Musang, Kecamatan Aluh-aluh, yang akan dijadikan lokasi fokus Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel, Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya memberikan 75 paket makanan tambahan berupa bubur ikan untuk balita.
“Selain itu juga kita berikan 75 paket olahan hasil perikanan untuk orang tua balita, berupa ikan nila segar dan kerupuk udang Aluh-aluh di Aksi Bersama Cegah Stunting ini,” kata Rusdi, Banjar, Sabtu (4/6/2022).
DKP Kalsel juga membagikan bibit benih ikan patin sebanyak 500 ekor untuk masyarakat Desa Sungai Musang.
“Ini juga sesuai arahan Gubernur agar angka stunting di Kalsel rendah, sehingga kami terus memberikan sosialisasi dan edukasi untuk gemar makan ikan,” ucap Rusdi.
Sementara itu, Wakil Ketua 3 TP PKK Kalsel Bidang Ketahanan Pangan, Sukmawati Rusdi Hartono menyebutkan, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, lima wilayah di Kalsel termasuk dalam 76 Kabupaten/Kota di Indonesia yang berkategori merah.
“Yaitu Banjar, Tapin, Barito Kuala, Tanah Laut dan Balangan memiliki prevelensi diatas angka 32 persen,” kata Sukmawati.
Lebih lanjut, pentingnya kolaborasi dan gotong royong seluruh stakeholder dapat meminimalkan kasus stunting di Kalsel.
Pencegahan stunting menurut Sukmawati penting dilakukan sedini mungkin, untuk membebaskan setiap anak dari risiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Untuk kegiatan tersebut, DKP Kalsel berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kalsel, Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel. MC Kalsel/Rns