Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus memperhatikan perkembangan harga-harga bahan pokok (bapok) menjelang dan pasca lebaran Idulfitri 1443 H, Banjarmasin, Rabu (11/5/2022).
Memang ada beberapa komoditi atau produk yang H-3 Idulfitri mengalami kenaikan harga hingga H+3 lebaran, seperti semua jenis daging sapi segar mengalami kenaikan.
“Antara lain daging bagian paha belakang semula Rp134.000,00 menjadi Rp150.000,00-Rp153.000,00/kg, kini turun menjadi Rp140.000,00,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani.
Birhasani menyebutkan, harga daging has dalam semula Rp144.000,00 menjadi Rp170.000,00 kini turun menjadi Rp151.000,00/kg, has luar semula Rp146.000,00 turun menjadi Rp138.000,00, paha depan semula Rp146.000,00 turun menjadi Rp139.500,00/kg.
Kenaikan signifikan terjadi pada jenis daging tetelan semua Rp79.000,00 saat menjelang lebaran naik menjadi Rp116.000,00 kini turun menjadi Rp86.000,00/kg.
Sementara itu, daging ayam ras semula Rp40.000,00/kg, naik hingga Rp51.000,00 dan kini turun menjadi Rp39.500,00/kg.
“Yang mengalami kenaikan menjelang dan saat Idulfitri adalah beragam jenis cabai, cabai merah besar semula Rp50.000,00/kg naik menjadi Rp76.000,00 kini turun menjadi Rp58.000,00, cabe keriting semua Rp52.000,00 naik menjadi Rp74.000,00 sekarang turun menjadi Rp57.000,00,” kata Birhasani.
Selanjutnya, cabai yang mengalami kenaikan cukup besar adalah cabai rawit Lokal, semula Rp74.000,00 menjadi Rp111.000,00 dan turun menjadi Rp80.000,00/kg.
Birhasani menambahkan, jenis cabai lainnya tidak mengalami kenaikan yang besar dan kini harganya sudah kembali normal. Kemudian, bawang merah juga mengalami kenaikan meski tidak terlalu besar dan kini mulai berangsur turun.
Sedangkan bahan pokok lainnya menjelang, saat dan pasca Idulfitri harganya terbilang stabil.
Kenaikan harga diakibatkan beberapa hal, yakni tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan memenuhi keperluan hari raya, terlebih H-1 pedagang sudah mulai banyak yang tutup dan ketersediaan terbatas.
Karena pedagang menurunkan stoknya disebabkan mereka akan tutup toko beberapa hari pada Idulfitri, dan begitu H+1 ketersediaan terbatas, toko juga belum buka semua. “Sementara permintaan masih cukup tinggi, ini berakibat memicu kenaikan harga,” jelas Birhasani.
Namun demikian, mulai H+4 hingga sekarang beberapa jenis barang yang tadinya mengalami kenaikan kini sudah berlangsung turun dan normal.
“Kami yakin dalam minggu depan semua harga bapok akan normal dan stabil kembali seperti sebelum lebaran,” ujar Birhasani.
Namun yang paling penting adalah dalam menghadapi hari-hari berikutnya, ketersediaan bapok cukup besar dan aman bagi pemenuhan keperluan masyarakat.
Kepada pedagang diminta untuk segera menyesuaikan bapok keharga normal, dan jangan menaikkan harga secara tidak wajar. Konsumen diminta kembali segera berhemat sesuai keperluan, tidak belanja berlebihan apalagi menimbun. MC Kalsel/scw