Pemprov Kalsel Gelar Orientasi Kader Posyandu di Kabupaten Banjar

Dinas Kesehatan Kalsel menggelar Orientasi Kader Posyandu Kabupaten Banjar Tahun 2022 di Hotel Berbintang Banjarmasin, Selasa (22/3/2022). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Kalsel menggelar Orientasi Kader Posyandu di Kabupaten Banjar Tahun 2022. Sebagaimana arahan Pemerintah Pusat meminta agar posyandu dibuka kembali dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Sukamto mengatakan, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), posyandu tetap melakukan kegiatan utama yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, keluarga berencana dan peningkatan perilaku hidup sehat serta kegiatan tambahan dengan menyesuaikan zonasi penyebaran COVID-19 di wilayahnya dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Berdasarkan data tahun 2021, terdapat 3.976 posyandu yang tersebar di berbagai wilayah Kalsel. Bila dibandingkan dengan jumlah 2.000-an desa yang ada di daerah kita, maka tiap-tiap desa sudah memiliki minimal 1 posyandu,” kata Sukamto di Banjarmasin, Selasa (22/3/2022).

Menurutnya, perkembangan posyandu di Kalsel sudah sangat baik, dan bahkan mengalami peningkatan yang cukup pesat dari sisi kuantitas atau jumlah.

“Perkembangan jumlah posyandu yang sangat menggembirakan itu, tentunya juga memberikan harapan yang besar, untuk mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan”, ujar Sukamto

Di sisi lain, Sukamto mengatakan, ini merupakan suatu tantangan bagi kita, agar banyaknya jumlah posyandu yang terbentuk, bukan hanya besar dalam kuantitas, tetapi juga harus kita berdayakan secara kualitas. Hal ini dapat dilihat dari 3.976 posyandu yang ada di Kalsel, hanya 51,4% yang dikategorikan sebagai posyandu aktif berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Oleh karena itu, kader-kader posyandu harus bersatu, meningkatkan kebersamaan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Kader-kader posyandu yang sudah berpengalaman, selayaknya membagi pengalamannya kepada kader yang baru.

Mengingat pentingnya peran posyandu, maka aktivitas pemantauan pertumbuhan balita sebagai salah satu upaya untuk program pencegahan stunting dan masalah gizi lainnya tetap harus dijalankan.

Oleh karena itu, Sukamto mengharapkan agar jumlah posyandu yang makin bertambah banyak, juga memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pembangunan kesehatan di Kalsel.

“Para peserta betul-betul memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola posyandu, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan pelayanan kesehatan di masyarakat,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai