Dalam rangka mengetahui faktor yang bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) di Tahun 2022, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalsel melaksanakan Kajian Indeks Pembangunan Manusia.
Ketua Tim Kajian Indeks Pembangunan Manusia, Sri Setyati mengatakan pihaknya telah memulai proses kajian ini pada awal tahun 2022.
“Baru saja di bulan Maret, kami telah selesai melakukan seminar proposal,” ucapnya, Banjarbaru, Kamis (17/3/2022).
Sri menambahkan untuk tim Kajian Indeks Pembangunan Manusia ini seluruhnya dari Peneliti Balitbangda Kalsel.
“Untuk Ketua Tim Sri Setyati, dan anggotanya yaitu Wajidi, Nana Noviana, Annida, Ahmad Zaky Maulana, Herry Azhar Pradana,” tuturnya.
Ia menambahkan, alasan dilakukannya kajian ini karena melihat dari capaian IPM Kalsel yang masih dibawah rata-rata Nasional serta dari IPM 13 Kabupaten/Kota yang ada, hanya 5 Kabupaten/Kota yang IPM nya berada di kategori IPM tinggi.
Untuk IPM sendiri mempunyai 4 kategori yaitu IPM Rendah, IPM Sedang, IPM Tinggi dan IPM Sangat Tinggi.
“5 Kabupaten/Kota yang capaian IPM nya tinggi yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk 8 Kabupaten lainnya masih berada di capaian IPM Sedang,” ungkapnya.
Maka dari itu, tim peneliti akan mengkaji faktor apa saja dari dimensi pembentuk IPM yang mampu menghasilkan akselerasi pertumbuhan IPM di Kalsel.
“Nantinya setelah bulan ramadan kami akan pergi ke 13 Kabupaten/Kota untuk mengambil data primer dan sekunder dalam mendukung kebutuhan analisis data, sehingga kami bisa mengetahui elemen apa saja di setiap Kab/Kota yang mempunyai capaian tinggi untuk meningkatkan IPM dan hal tersebut akan dikaji untuk memperoleh model yang bisa meningkatkan pertumbuhan IPM di Kalsel,” pungkasnya. MC Kalsel/usu