Menparekraf RI Dukung Pengembangan Desa Wisata Kubah Basirih

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) saat mengunjungi Desa Wisata Kubah Basirih, Banjarmasin, Jum’at (3/6/2022). MC Kalsel/Jml

Masuknya Desa Wisata Kubah Basirih Kota Banjarmasin dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 mendapatkan atensi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, hingga langsung mengunjungi desa wisata tersebut.

Sandiaga mengatakan, Desa Wisata Kubah Basirih memberikan sensasi yang unik, disamping wisata religinya, juga terdapat wisata susur sungai Martapura dan produk-produk ekonomi kreatif yang menarik.

“Saya melihat ini (Desa Wisata Kubah Basirih) harus dikunjungi, kita bisa mendapatkan pengalaman wisata religi ditambah dengan produk-produk ekonomi kreatif yang menarik,” kata Sandiaga, saat kunjungannya ke Desa Wisata Kubah Basirih, Banjarmasin, Jum’at (3/6/2022) pagi.

Pada kunjungannya ini, Sandiaga berkesempatan untuk berziarah ke makam Habib Hamid Bin Abbas Bahasyim atau yang dikenal Habib Kubah Basirih. Selain itu Dia juga berkesempatan untuk mencoba salah satu tradisi masyarakat Banjar, yakni ba ayun maulid.

Melihat potensi tersebut, Sandiaga pun mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kalsel untuk bersama-sama mengembangkan Desa Wisata Kubah Basirih dan destinasi wisata unggulan lainnya.

Tidak hanya itu, Sandiaga juga meminta kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kebersihan desa wisata di Kalsel sesuai dengan kaidah Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE). 

“Desa Wisata Kubah Basirih ini akan jadi wisata unggulan yang harus kita kembangkan bersama. Untuk itu, kedepan saya bersama tim Kemenparekraf ingin memastikan Desa Wisata Kubah Basirih yang masuk dalam 50 besar ADWI, dari 3.500 lebih desa wisata di Indonesia,” kata Sandiaga.

Pada kesempatan ini, Sandiaga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memajukan sektor ekonomi kreatif dengan membeli produk-produk kreatif para pelaku ekonomi lokal.

“Mari kita jadi pengunjung yang turut membantu ekonomi kreatif lokal, dengan begitu ekonomi kita akan naik, gerakan nasional bangga buatan Indonesia akan bergulir, dan kita bisa menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas,” kata Sandiaga.

Sementara itu, Gubernur Kalsel yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin mengatakan, Pemerintah Provinsi siap memberikan dukungan fasilitas penunjang objek pariwisata sesuai dengan usulan dari Pemerintah Kabupaten/Kota.

“Untuk Kubah Basirih, sebelumnya kami telah memberikan bantuan berupa toilet wisata dan tempat sampah untuk menjaga kebersihan di destinasi wisata religi ini. Dan Insya Allah, untuk tahun ini kami akan berikan fasilitas transportasi sungai berupa speedboat sesuai dengan apa yang mereka usulkan,” kata Syarifuddin.

Terkait dengan kebersihan di objek wisata, Syarifuddin mengungkapkan, pihaknya selalu mengimbau terkait penerapan CHSE kepada seluruh pengelola wisata di Kalsel.

“Kita selalu berikan imbauan penerapan CHSE kepada pengelola objek wisata sesuai dengan yang digencarkan oleh pihak Kementerian, yang sejalan dengan prinsip Sapta Pesona, yakni memberikan rasa aman, bersih, indah, dan kenangan, yang membuat masyarakat kembali berkunjung ke objek wisata,” kata Syarifuddin.

Sedangkan salah seorang Juri ADWI tahun 2022, Ary Suhandi mengatakan, untuk Desa Wisata Kubah Basirih ini ada beberapa poin yang dilakukan penilaian, diantaranya nilai kemanusiaan, dan nilai edukasi.

“Tidak hanya yang ditampilkan didepan pak Menteri tapi kami juga menilai terkait nilai kemanusiaan yang bisa kita lihat seberapa jauh keterlibatan masyarakat sekitar, kemudian nilai edukasi yang kami kira cukup menarik,” jelas Ary.

Selain itu juga ada nilai ekonomi, dimana wisata religi seperti Kubah Basirih ini jika dikelola secara baik berpeluang untuk membuka lapangan kerja, dan ekonomi yang sangat besar.

“Kubah Basirih harus naik kelas, dari kacamata kami, kita lihat peluangnya masih banyak, harus perbaiki dari sisi fasilitas dan kebersihan untuk memberikan kenyamanan. Jadi kita harus melihat dan mengubah sampah menjadi berkah, sehingga Kubah Basirih juga bisa menjadi destinasi ekowisata,” kata Ary. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai