Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Tahun 2022 di Kantor Bappeda Kalsel, Banjarbaru.
Kegiatan rakor dibuka langsung oleh Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira di wakili oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Infrastruktur Bappeda Kalsel, Fahri Riza didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kalsel, Masrai Zulzai.
Dikesempatannya, Fahri Riza mengatakan program IPDMIP telah berjalan selama 4 tahun yang berfokus pada sektor pertanian dalam hal pengelolaan irigasi. Untuk tahun 2022 program akan di lanjutkan kembali dan didanai APBN, sedangkan sumber dananya melalui pinjaman bank.
“Pada Tahun 2022 ini, tahun terakhir program tersebut yang di koordinir oleh Bappeda dan PUPR. Sedangkan di sektor pertanian masih berlanjut sampai tahun 2025,” ujarnya, Kamis (10/2/2022).
Oleh karena itu, pihaknya akan merencanakan penandatanganan dokumen penyusunan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I) yang akan dilakukan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota oleh pimpinan daerah masing-masing.
“Nanti yang menerima program IPDMIP adalah Provinsi Kalsel bersama dengan 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupatem Tapin dan Kabupaten HST. Hal ini dilakukan untuk menguatkan program IPDMIP dengan adanya penandatanganan dokumen RP2I oleh Kepala Daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, program IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani serta memperbaiki sistem irigasi dari sisi pengelolaan dan pengembangannya yang lebih baik dan efisien. Dimana program tersebut dimulai sejak tahun 2017 dan berakhir di Tahun 2022.
“Program ini membantu petani dalam memperbaiki sistem irigasi di persawahan sehingga mampu menghasilkan produksi tani lebih meningkat dan sejahtera,” jelasnya.
Ia berharap program IPDMIP yang akan berakhir ditahun 2022, ke depannya program tersebut dapat dilaksanakan di Kabupaten lain. Apalagi Kalsel sebagai penyanggah gerbang ibu kota negara dan telah menjadi lumbung pangan.
“Kita berharap program ini mampu meningkatkan sektor pertanian. Karena Kalsel sudah menjadi lumbung pangan dan harus kita jaga sehingga pangan kita mencukupi,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh