Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mewaspadai terjadinya bencana banjir, terutama di daerah rawan seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Hulu Sungai Tengah (HST).
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinas Sosial Kalsel, Achmadi, mengatakan di Kabupaten Banjar tepatnya Kecamatan Sungai Pinang mengalami kenaikan debit air yang cukup tinggi.
“Diharapkan tidak ada penambahan curah hujan untuk menambah debit air, kita turut mewaspadai turunannya air tersebut yaitu di Pengaron menuju Simpang Empat kemudian Mataraman bahkan bisa sampai ke Banjarmasin,” ucap Achmadi, Banjarmasin, Kamis (10/2/2022).
Achmadi berharap, musibah banjir yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu tidak terulang kembali tahun ini. Namun, Ia mengatakan Dinas Sosial Kalsel tetap bersiaga 24 jam.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial Kalsel mengimbau semua Dinsos Kabupaten/Kota untuk mendirikan posko siaga selama 24 jam beserta tim Tagana yang berjumlah 1.271 tersebar di seluruh kabupaten/kota,” kata Achmadi.
Dirinya juga mengimbau Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang di kabupaten/kota agar turut dikerahkan apabila terjadi banjir.
“Hari ini bantuan dari Kemensos telah di dalam perjalanan untuk tambahan logistik berupa makanan siap saji, tenda, dan beberapa peralatan yang diperlukan,” kata Achmadi.
Tidak hanya itu, Achmadi menyebutkan Pemerintah Provinsi Kalsel juga telah menyiapkan logistik yang cukup banyak guna mengantisipasi bencana, termasuk untuk mengurangi risiko bencana serta pemenuhan kebutuhan dasar.
“Kita juga telah memperkuat lumbung sosial yang saat ini terdapat 14 dan 22 kampung siaga bencana. Nanti, lumbung sosial akan di tambah di HSS yaitu Daha Barat, Daha Selatan, dan Daha Utara,” kata Achmadi. MC Kalsel/Rns