Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Januari 2022 mengalami kenaikan 0,79 persen dibandingkan NTP Desember 2021, dari 110,80 poin menjadi 111,68 poin.
“Kenaikan NTP pada Januari 2022 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Yos Rusdiansyah, Banjarbaru, Rabu (2/2/2022).
Kenaikan NTP Januari 2022 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 2,79 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,15 persen, dan subsektor peternakan sebesar 1,29 persen.
Sementara itu, NTP pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,93 persen dan subsektor perikanan sebesar 2,10 persen.
Terkait harga, Yos menyebutkan rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 0,14 persen, dari Rp5.423,48 per kilogram di bulan Desember 2021 menjadi Rp5.430,98 per kilogram di bulan Januari 2022. Kenaikan harga gabah cenderung disebabkan masa panen sudah berakhir, sehingga harga penjualan gabah cenderung naik.
“Sedangkan, harga gabah di tingkat penggilingan turun 0,21 persen dari Rp5.532,17 per kilogram di bulan Desember 2021 menjadi Rp 5.520,47 per kilogram di bulan Januari 2022,” ujar Yos. MC Kalsel/scw