Pentingnya investasi dan dukungan pembiayaan di sektor energi hijau mendorong Bank Indonesia (BI) untuk berpartisipasi aktif menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melalui Regional Investor Relation Unit (RIRU), saat ini Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah membentuk tim Investment, Trade, and Tourism Relation Unit Kalsel, yang akan melakukan kurasi terhadap potensi investasi.
“Kerja sama erat antara BI bersama stakeholders terkait dalam promosi investasi melalui RIRU harus terus diperkuat. Kita berada di titik sejarah dan saat ini adalah momentum mengambil kebijakan ekonomi yang pro investasi yang lebih ramah alam. Untuk dunia yang lebih baik, untuk Kalimantan, dan untuk Indonesia,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Amanlison Sembiring, pada webinar “Ekonomi Kalimantan 2022: Menakar Peluang Investasi di Kalimantan”, Rabu (8/12/2021).
Amanlison mengatakan, Kalimantan memiliki peluang besar untuk menumbuhkan perekonomian, di antaranya melalui transformasi ekonomi dari sektor primer ekstraktif menuju sektor yang berbasis manufaktur.
Selain hilirisasi industri, potensi pariwisata dan UMKM juga memiliki peluang berkembang. Namun, salah satu kendala percepatan transformasi ekonomi tersebut adalah masih rendahnya investasi di Kalimantan.
“Terdapat sejumlah kendala dalam mengundang investasi ke Kalimantan, antara lain terkait sarana, prasarana, dan SDM terampil,” ucap Amanlison.
Namun demikian, Amanlison mengatakan ekonomi Kalimantan sudah tumbuh positif sejak triwulan II 2021, dan diprakirakan terus tumbuh sepanjang tahun 2021.
“Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh mobilitas dan aktivitas yang membaik pasca pelonggaran PPKM, kinerja ekspor yang membaik dibandingkan 2020, dan prospek investasi yang lebih baik seiring confidence level perusahaan atau korporasi yang mulai meningkat,” kata Amanlison.
Perbaikan ekonomi Kalimantan pun diprediksi terus berlanjut pada tahun 2022, seiring dengan prakiraan kegiatan usaha ke depan yang meningkat, didorong pengendalian kasus COVID-19 yang semakin baik, dan percepatan vaksinasi.
“Kondisi ini lebih lanjut akan mendorong target investasi yang lebih tinggi di tahun 2022, yaitu sebesar Rp82,18 triliun atau meningkat 8,25 persen. dibandingkan tahun sebelumnya,” ucap Amanlison. MC Kalsel/Fuz