Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan terus berupaya melakukan monitoring Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PAPA MANIS) di Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, mengatakan monitoring PAPA MANIS sangat penting dilakukan, terutama yang bersifat zoonosis perlu dikendalikan secara cepat, karena berpotensi menjadi wabah atau pandemi.
ā€¯Untuk itu, kemampuan dalam mencegah, mendeteksi dini dan merespon wabah penyakit yang berasal dari hewan perlu ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat, serta harus menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam mendukung pengendalian penyakit hewan menular strategis,” kata Suparmi, melalui pesan singkat, Sabtu (27/11/2021).
Berdasarkan laporan tahun 2020 lalu, Suparmi menyebutkan pihaknya tidak menemukan terjadinya penyakit hewan menular. Namun, pada tahun 2021 ini, tercatat satu kasus rabies di Desa Awang Besar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Tim kesehatan hewan HST, lanjut Suparmi, telah menggencarkan vaksinasi hewan dan sosialisasi PAPA MANIS ke masyarakat, melalui tiga Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), guna mencegah penambahan kasus.
“Diharapkan tidak ada lagi penambahan kasus penyakit hewan ini. Mari bersama-sama kita bersinergi untuk meningkatkan program PAPA MANIS agar tidak ada terjadinya penyakit hewan menular di Banua,” pungkas Suparmi. MC Kalsel/scw