Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Kalsel memiliki peran penting dalam pelestarian budaya bangsa.
Termasuk pada pelestarian budaya di Kabupaten/Kota yang akan menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk melakukan pembangunannya, dalam hal ini melalui Bakesbangpol Kalsel.
Mengacu pada UUD NRI 1945, Pasal 32 Ayat (1), disebutkan bahwa negara wajib memajukan kebudayaan nasional di tengah kebudayaan yang bersifat global, melindungi dan mempertahankan kebudayaan nasional agar tidak hilang atau tersingkir dari persaingan peradaban dan tidak diklaim oleh negara lain.
Bakesbangpol Kalsel akan melaksanakan sosialisasi terkait dengan pelestarian budaya tersebut yang akan diikuti oleh Bakesbangpol seluruh Kabupaten/Kota serta sejumlah sanggar.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, Bakesbangpol Kalsel, Grace A Manggalik menjelaskan pelaksanaan sosialisasi tersebut yang akan dilaksanan di salah satu hotel di Banjarbaru pada Selasa (9/11/2021) mendatang.
“Latar belakang kegiatan ini karena kita tahu bahwa bangsa kita ini kan punya kebudayaan yang pluralitas dan majemuk, makanya kita sangat mengagungkan tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” sebut Grace, Kamis (4/11/2021).
Sedangkan dampak dari arus globalisasi dan reformasi cukup kuat, sehingga perlu untuk seluruh instansi terkait agar sama-sama menginventarisir kebudayaan apa saja yang perlu kita pertahankan.
“Kalau kita tidak melaksanakan itu, sering negara lain mengklaim kebudayaan kita itu adalah kebudayaan mereka,” tambah Grace.
Kesempatan tersebut dianggap sebagai jembatan untuk proses inventarisasi kebudayaan di daerah untuk ditindaklanjuti oleh negara melalui Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
“Pada dasarnya, sekarang ini kita pertahankan itu adalah budaya yang menonjol di masing-masing Kabupaten/Kota, contoh Baayun Maulid,” ujar Grace.
Melalui sosialisasi ini diharapkan nantinya penguatan dan kesepahaman terkait budaya daerah dapat diteruskan ke Kemendagri.
Nantinya turut diundang juga pada kegiatan tersebut yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Yusuf Effendi serta Staf Khusus Gubernur Kalsel bidang Seni Budaya Kalsel, Taufik Arbain.
Diharapkan, melalui kegiatan ini dapat menjadi perhatian bersama terhadap seni budaya dan agama, pembinaan kemasyarakatan dan ketahanan ekonomi. MC Kalsel/Fuz