Selama pandemi COVID-19, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan menggunakan metode blended learning yang merupakan solusi dari Lembaga Akreditasi Nasional (LAN).
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional BPSDMD Kalsel, Ahmad Bagiawan, menilai blended learning cukup efektif untuk proses pembelajaran, dan hanya memerlukan enam hari tatap muka.
“Untuk capaian kegiatan Latsar CPNS golongan III sudah mencapai 70 persen yaitu sebanyak 1.040 orang yang sudah lulus dan selesai mengikuti pendidikan. Untuk Latsar golongan II telah mencapai 61,54 persen atau 320 orang,” kata Gia, Banjarbaru, Rabu (27/10/2021).
Gia mengatakan, BPSDMD Kalsel memiliki target Latsar 15 angkatan hingga akhir tahun 2021 ini. Selain itu, BPSDMD Kalsel juga menyelenggarakan pelatihan manajerial sebanyak sembilan angkatan.
“Sembilan angkatan itu ada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) untuk eselon II di Provinsi Kalsel dan luar Kalsel seperti Sulawesi Tenggara, Palangkaraya dan sudah selesai pelaksaan tinggal menunggu sertifikat, sama halnya dengan PIM III sebanyak tiga angkatan juga telah selesai dilaksanakan,” kata Gia.
Pada awal November ini, BPSDMD Kalsel akan menyelenggarakan Diklat Fungsional Pranata Komputer untuk 30 peserta di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Untuk pelatihan fungsional lainnya dianggarkan di tahun depan karena kita lebih memerlukan Diklat untuk fungsional, namun yang disetujui hanya Diklat Fungsional Polhut dua angkatan dan Satpol PP dua angkatan,” kata Gia.
Meskipun pandemi, Gia mengatakan Diklat penting untuk tetap dilaksanakan, sebagai upaya untuk membentuk dan meningkatkan kapasitas SDM.
“Yang jelas SDM Pemprov kalsel dibentuk di BPSDMD, artinya anggaran pembentukan SDM juga sama pentingnya dengan pembangunan fisik. Agar kedepannya pelayanan dapat berjalan lebih optimal dan juga profesional,” ucap Gia. MC Kalsel/scw