Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula selama 10 bulan telah berhasil merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp10 miliar lebih atau 68,7 persen dari target capaian PAD tahun 2021 sebesar Rp16 Miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula, Nazaruddin Alhaida di ruang kerjanya, Banjarbaru, Senin (11/10/2021).
Menurutnya, target capaian PAD Rp16 milar secara logika kalau dihitung untuk pendapatan hanya sekitar Rp14,5 miliar dengan capaian tahap pertama 250 liter per kubik.
“Jadi kurang sekitar 1,5 miliar karena produksi kami dibatasi di tahap pertama 250 liter per kubik. Ini juga berdasarkan program dari pusat,” kata dia.
Oleh karena itu, kalau tahap pertama 250 liter per kubik ini sudah terpenuhi. Maka akan masuk tahap kedua 500 liter per detik dan ini masih dalam pembangunan serta diperkirakan akan selesai di akhir tahun.
“Jadi nanti tahun 2022 baru bisa dilaksanakan tahap dua 500 liter per detik, dengan cakupan pendistribusian ke dua PDAM yaitu PDAM Intan Banjar dan PDAM Tanah Laut,” ungkapnya.
Sedangkan untuk PDAM bandarmasih dan PDAM Batola menunggu pembangunan intek air baku di Sungai Batang, Kabupaten Banjar.
“Untuk tahun 2022 hanya dua PDAM yaitu Intan Banjar dan Tanah Laut. Namun untuk 2023 baru kita mendistribusikan ke PDAM Bandarmasih dan Batola.
Diharapkan dua PDAM itu nantinya ditahun 2022 dapat menghabiskan 500 liter per detik sehingga kementerian akan kembali membangun intek dengan kapasitas yang lebih besar lagi.
“Kalau kita berhasil di tahap dua 500 liter per detik maka Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan pembangunan intek yang lebih besar lagi,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh