Pada bulan September kemarin, Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,72 pada Agustus 2021 menjadi 107,67.
“Deflasi di Kalimantan Selatan pada September terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,42 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,24 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,18 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah, Banjarbaru, Jumat (1/9/2021).
Yos menyebutkan deflasi terdalam terjadi di Kotabaru sebesar 0,18 persen dengan IHK 109,32. Sedangkan, Banjarmasin dan Tanjung mengalami deflasi 0,04 persen dengan IHK sebesar 107,45 dan 108,13.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, angkutan udara dan buah semangka,” ucap Yos.
Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain topi, ketimun, ikan selangat, ikan tembang dan ikan kakap merah.
“Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,07 persen, kelompok transportasi sebesar 0,04 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 perse,” ujar Yos.
Kemudian, Yos juga menyampaikan kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil terhadap inflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok pendidikan.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada September 2021 Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,84 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 2,56 persen,” kata Yos. MC Kalsel/Scw