Evaluasi Data Gizi Mempermudah Intervensi Program

Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan Evaluasi Program Gizi Masyarakat dan Kesehatan Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 di Hotel Berbintang, Banjarmasin, Rabu (29/9/2021). MC Kalsel

Dalam upaya pemantapan dan pembinaan program perbaikan gizi di Kalsel melalui peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan Evaluasi Program Gizi Masyarakat dan Kesehatan Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang, Banjarmasin.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Kalsel tahun 2018 dan SSGBI tahun 2019 menunjukkan terjadi penurunan prevalensi balita stunting dari 33,08% menjadi 31,75% sedangkan tahun 2020 hasil dari e-PPGBM angka stunting Kalsel sebesar 12,2%. atau turun 6,78%.

“Angka stunting pada balita berdasarkan aplikasi e-PPGMB setiap tahunnya mengalami penurunan,” kata Nurul, Rabu (29/9/2021).

Oleh sebab itu, upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada percepatan pencegahan stunting dengan target penurunan prevalensi stunting adalah 14% dan wasting 7% di tahun 2024.

“Dalam rangka upaya penurunan stunting dan wasting maka disusun Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yaitu, persentase Bumil KEK (target 10% tahun 2024), persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan surveilans gizi (target 100% tahun 2024), persentase Puskesmas mampu tata laksana gizi buruk pada balita (target 60% tahun 2024), dan persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif (target 60% tahun 2024).

“Jadi ini target rencana strategis yang harus dilakukan sampai tahun 2024 dalam menekan penurunan stunting,” ungkapnya.

Untuk itu. kegiatan evaluasi Status Gizi sangat penting dilaksanakan guna meneropong lebih dekat tentang kehidupan masyarakat di Provinsi Kalsel khususnya masalah gizi yang sering menimpa anak-anak balita.

“Saya berharap agar hasil dari survey ini benar-benar menghasilkan data yang akurat sesuai fakta di lapangan, agar kita dengan mudah melakukan intervensi program kesehatan ataupun program lainnya yang berhubungan dengan penanganan masalah kekurangan gizi,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai