Dinas Perindustrian (Disperin) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat, lebih dari 4.000 pekerja industri perkapalan dan rekayasa konstruksi sempat dirumahkan karena industri tidak dapat suplai oksigen.
“Akan tetapi dari awal September, industri kembali dapat suplai dan dari 4.000 pekerja industri perkapalan dan rekayasa konstruksi sudah bisa bekerja kembali,” kata Kepala Disperin Kalsel, Mahyuni, di Banjarbaru, Jumat (10/9/2021).
Hal itu, lanjut Mahyuni, tidak terlepas dari tercukupinya ketersediaan oksigen untuk medis, sehingga sektor industri bisa mendapatkan suplai kembali, meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding kondisi normal.
“Jika dulunya itu oksigen yang diberikan untuk industri bisa 100 tabung, tetapi ini bisa diberikan untuk industri sekitar 50 tabung per hari,” ujar Mahyuni yang juga merupakan anggota Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Kalsel.
Dijelaskan Mahyuni, industri perkapalan memerlukan oksigen dan gas LPG untuk memotong plat baja penunjang produksi, guna mendorong pertumbuhan perekonomian dan perindustrian.
“Industri perkapalan itu termasuk juga pendukung ekspor batubara, CPO dan karet,” tutur Mahyuni.
Karena sudah beraktivitas kembali, Mahyuni pun mengimbau kepada pekerja industri untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sehingga, penyebaran COVID-19 di klaster perusahaan tidak terjadi. Marilah kita bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 untuk lebih ketat dalam menerapkan prokes,” kata Mahyuni. MC Kalsel/Ar