Pentingnya Pendataan Surveilans Gizi Dalam Menekan Stunting

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani saat menyampaikan materi pada kegiatan Orientasi Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang, Banjarmasin, Senin (6/9/2021). MC Kalsel/tgh

Program surveilans gizi berbasis aplikasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) adalah salah satu upaya pemerintah untuk memantau atau memonitoring status gizi di masyarakat.

“Jadi hari ini kita berikan orientasi bagi petugas gizi ditingkat kabupaten, desa untuk melakukan pendataan terkait masalah gizi dimasyarakat,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani saat menyampaikan materi pada kegiatan Orientasi Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang, Banjarmasin, Senin (6/9/2021).

Menurutnya dalam pendataan status gizi masyarakat, ada rumusan dan perhitungannya seperti pengecekan perbandingan antara Tinggi Badan (TB) dan berat badan pada usia tertentu setelah itu masuk pelaporan. “Jadi ada syaratnya juga, tidak bisa kita langsung mengatakan bahwa orang itu stunting,” ujarnya.

Untuk itu, penyebab terjadinya stunting ada tiga yaitu pola asuh, pola makan dan pola sanitasi. Pertama pola asuh keterkaitan dengan bagaimana kita melakukan pengasuhan terhadap anak, misalnya harus memperhatikan dari 1000 hari pertama kehidupan seperti diberikan asi eksklusif selama 6 bulan.

Kedua, pola makan harus diperhatikan dengan cara mengelola asupan gizi seimbang yang sekarang dikenal dengan isi piringku dan terakhir pola sanitasi yaitu memperhatikan lingkungan tempat tinggal keluarga. “Tiga hal ini yang harus diperhatikan agar anak yang dilahirkan dan tidak terjadi stunting,” ungkapnya.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
di Kalsel tahun 2018 dan SSGBI tahun 2019 menunjukkan terjadi penurunan prevalensi balita stunting dari 33,08% menjadi 31,75% sedangkan tahun 2020 hasil dari e-PPGBM angka stunting Kalsel sebesar 12,2%. atau turun 6,78%.

“Angka stunting pada balita berdasarkan aplikasi e-PPGMB setiap tahunnya mengalami penurunan,” ungkapnya.

Untuk itu, melalui aplikasi salah satu upaya membantu teman-teman di daerah untuk memonitoring dan meinput data surveilans gizi. “Ketika kita membuka aplikasi sudah bisa melihat data stunting di daerah. Jadi ini sangat cepat dan terintegrasi secara nasional,” tukasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai