Seiring tingginya minat masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi COVID-19, Pemerintah Provinsi Kalsel terus berupaya untuk menambah ketersediaan vaksin.
“Jadi kami terus berupaya untuk menyediakan ketersediaan vaksin. Mengingat antusias masyarakat sangat tinggi dalam bervaksin,” kata Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, Selasa (24/8/2021).
Safrizal mengatakan, sementara ini Kalsel masih menunggu distribusi vaksin yang agak besar. Kalau sekarang pihaknya menghabiskan stok vaksin tinggal 15 persen yang mungkin dua atau tiga hari habis.
“Jadi secara nasional capaian Kalsel suntikan pertama baru 16 persen, sedangkan suntikan kedua 14 persen kalau dihitung jumlah memang sudah 30 persen cakupan vaksin,” ujarnya.
Namun untuk rata-rata nasional 25 persen. Kalsel tidak jauh dari rata-rata nasional, tapi kalau dibandingkan Jawa dan luar Jawa sebelumnya, yang berat memang di Jawa.
“Kita sudah bahas dengan menko dan seluruh Gubernur untuk pengiriman berikutnya akan memprioritaskan luar Jawa terutama Provinsi yang menerapkan PPKM level 4,” ungkapnya.
Selain itu, Safrizal mengungkapkan di akhir bulan nanti Kalsel akan mendapatkan tambahan distribusi vaksin sebesar satu juta. Berdasarkan informasi secara nasional, vaksin yang akan di didistribusikan seluruh Indonesia sebanyak 71 juta.
“Kalau dapat satu juta tambahan vaksin saja, maka bisa kita lakukan secara besar-besaran,” tuturnya.
Menurutnya, kalau Kalsel dapat tambahan satu juta vaksin otomatis, satu hari dapat menghabiskan 22 ribu dosis. Namun dengan kerja keras lebih bisa sampai 40 ribu vaksin per hari sehingga dalam 10 hari bisa mencapai 400 ribu vaksin.
“Jadi kalau dapat 1 juta bisa tahan 1 bulan. Jadi kalau mau habis dalam dua minggu harus melibatkan unsur TNI, Kepolisian, relawan untuk mempercepat cakupan vaksin kemasyarakat,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh