Subsektor perkebunan di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami pertumbuhan positif pada masa pandemi COVID-19 ini.
“Jadi, subsektor perkebunan di masa pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tumbuh positif atau stabil,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Pertenakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, Banjarbaru, Kamis (19/8/2021).
Suparmi mengatakan, subsektor perkebunan tidak terdampak karena produk yang dihasilkan dibutuhkan oleh masyarakat, untuk keperluan sehari-hari.
“Contoh seperti kelapa sawit, produk yang dikonsumsi orang adalah minyak goreng, tidak ada orang yang tidak butuh minyak goreng. Kebutuham itu pasti akan terus diperlukan oleh masyarakat dan masih terus diproduksi,” ujar Suparmi.
Hal itulah yang membuat subsektor perkebunan kelapa sawit cenderung stabil bahkan tumbuh positif.
“Subsektor perkebunan sawit tumbuh positif, permintaan ekspor sangat meningkat sehingga harganya pun sampai saat ini terus membaik,” kata Suparmi.
Bahkan pada peringatan Hari Jadi ke-71 Kalsel tanggal 14 Agustus lalu,
kelapa sawit dan karet menyumbang ekspor terbesar untuk subsektor perkebunan.
Suparmi menambahkan, Nilai Tukar Petani perkebunan tercapai di atas 100 persen pada masa pandemi COVID-19, disebabkan membaiknya harga kelapa sawit dan karet yang memang merupakan komoditas unggulan di Kalsel.
“Khususnya untuk karet 90 persen lebih dihasilkan oleh petani kita, sedangkan untuk sawit ada 106 hektar perkebunan kelapa sawit rakyat kita,” kata Suparmi. MC Kalsel/scw