Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai ekspor komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan karet sangat menguntungkan bagi petani.
“Jadi setelah dilakukan ekspor sektor pertanian perkebunan kelapa sawit dan karet otomatis petani Kalsel mendapatkan keuntungan. Ekspor sawit meningkat kembalinya juga ke petani kita,” kata Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, Banjarbaru, Kamis (19/8/2021).
Suparmi mengatakan, petani sawit dan karet juga mendapatkan manfaat dari ekspor CPO yang dihimpun oleh Badan Pengelolaan Dalam Pembangunan Kelapa Sawit melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan tiga program, yakni program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), program peningkatan sarana prasarana kelapa sawit, dan program peningkatan SDM kelapa sawit.
“Tiga program tersebut semuanya bersumber dari dana himpunan pungutan ekspor CPO. Otomatis kalau ekspor kita meningkat pungutannya bertambah lebih banyak lagi,” ujar Suparmi.
Saat ini, Suparmi menyebutkan terdapat lima kabupaten/kota yang mendapat program PSR, dua kabupaten/kota mendapat program peningkatan sarana prasarana kelapa sawit, dan dua kabupaten mendapat program peningkatan SDM kelapa sawit. Ditambah, beasiswa untuk anak petani kelapa sawit, pekebun milenial sawit, dan pegawai perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Semua yang bergelut di perkebunan kelapa sawit maupun yang ada beasiswa dari BPDPKS melalui program peningkatan SDM kelapa sawit imbasnya semuanya mendapatkan keuntungan,” kata Suparmi. MC Kalsel/scw