Tidak hanya terhadap minat baca, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan, Nurliani juga mendukung kerajinan tenun perajin lokal Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang cukup menarik perhatian.
“Tidak banyak yang bisa bikin tenun dan pengerjaan sangat rumit seperti ini, makanya saya suka membelinya hingga dibikin baju dari kain khas daerah-daerah, apalagi daerah sendiri,” kata Nurliani, Banjarmasin, Selasa (3/8/2021).
Menurut Nurliani, sektor kerajinan tersebut dapat dijadikan usaha unggulan bagi masyarakat lokal, dengan nilai jual yang cukup menjanjikan dan banyak diminati, bahkan hingga di pasar nasional.
Apalagi, lanjut Nurliani, banyak produk yang bisa dihasilkan melalui kerajinan tenun ini seperti sajadah, tas, dompet, masker, dan sebagainya, yang memiliki nilai jual di pasaran.
Nurliani pun berpesan agar perajin memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang semakin masif untuk menunjang usaha, sehingga bisa memperluas jangkauan pemasaran.
“Jangan cuma beli pakaian branded, baik juga beli kain khas daerah dari Banua kita sendiri. Kain tenun kita merupakan warisan leluhur yang harus kita lestarikan dan juga kita kembangkan, mari kita sejahterakan para perajin dengan memanfaatkan kain tenun asli,” ajak Nurliani. MC Kalsel/Jml