Tingginya kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan membuat beberapa pasien yang memiliki gejala ringan ataupun tidak bergejala harus melakukan isolasi mandiri. Maka dari itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan menyarankan untuk memperbanyak konsumsi vitamin.
Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan, Rudiansyah saat di ruang kerjanya, Banjarmasin, Senin (2/8/2021).
Rusdiansyah mengatakan, bagi mereka yang terpapar dan bergejala ringan maupun tidak bergejala namun hasilnya positif agar melakukan isolasi mandiri.
“Jadi untuk yang bergejala, kita bagi dengan gejala ringan dan bergejala sedang ke arah berat yang didalam pemantauan,” ujarnya.
Oleh karena itu, isolasi mandiri dilakukan oleh mereka yang terpapar agar tidak menularkan di sekitarnya. “Sehingga dapat putus mata rantai penularan pada orang tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, COVID-19 masih merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. “Kalau tanpa gejala, kurang lebih sepuluh hari virusnya akan mati sendiri, dan orang tersebut sudah sembuh,” ujarnya.
Lanjut, Rusdiansyah menerangkan bagi yang isolasi mandiri agar perbanyak istirahat dan jangan stress agar daya tahan tubuh dan imun meningkat serta mengkonsumsi vitamin.
“Seeprti vitamin D,C,E dan Zinc yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh,” terangnya.
Namun, jika ada penyakit lain seperti sakit perut, pusing dan lainnya juga dapat ditambahkan obat penyerta sesuai penyakitnya serta juga dapat menghubungi atau konsultasi dengan dokter atau fasyankes. “Kami dari teman-teman medis siap membantu,” tuturnya.
Untuk itu ia menghimbau agar masyarakat yang warganya sedang melakukan isolasi mandiri dapat turut membantu dan saling berbagi.
“Jadi, jika ada warganya yang sedang Isolasi mandiri, warga lain dapat berbagi, baik berbagi kebutuhan suplemen maupun sembako,” tukasnya. MC Kalsel/tgh