Dua minggu jelang Idul Adha, Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) memastikan persediaan bahan pokok (bapok) masih terjaga dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Kami pastikan ketersediaan bapok melimpah, masih cukup dan aman untuk menghadapi Idul Adha, harganya pun masih relatif stabil,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Selasa (6/7/2021).
Meskipun harga relatif stabil, Birhasani mengakui harga ayam potong
di pasaran mengalami kenaikan, yang disebabkan naiknya harga pakan dan keterbatasan bibit ayam.
“Berdasarkan info dua mingguan ini mengalami kenaikan. Dari pedagang bahwa harga beli ayam hidup di tingkat petani mengalami kenaikan yang semestinya paling tinggi Rp21 ribu per kg, kini mencapai Rp26 ribu per kg,” kata Birhasani.
Di sisi lain, walaupun persediaan bahan pokok relatif aman, Birhasani mengatakan pihaknya tetap akan memaksimalkan upaya untuk menjaga kestabilan harga dan mengantisipasi permasalahan distribusi bapok.
Terlebih, saat ini tengah berlaku PPKM darurat di Jawa-Bali, dan Kalimantan Selatan merupakan pintu masuk barang atau komoditas dari luar pulau, untuk kemudian didistribusikan ke Kalimantan Tengah dan Timur.
“Tentunya ini sangat tergantung sekali kepada daerah-daerah di pulau Jawa seperti Jatim, Jateng, Jabar, Jakarta. Dengan diberlakukannya PPKM darurat di beberapa daerah bisa berakibat pada terganggunya distribusi barang dari daerah tersebut khususnya Kalsel dan Kalimantan pada umumnya,” ujar Birhasani.
Tidak hanya distribusi ke Kalimantan, Birhasani pun berharap pasokan barang atau komoditas ke pulau Jawa dan Bali tetap lancar meskipun berlaku PPKM darurat.
“Berdasarkan ketentuan tentang PPKM bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kebutuhan pokok boleh berjalan 100 persen. Tidak boleh ada larangan karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, pasar tradisional, terkhusus yang menjual bahan poko silakan tetap berjalan dengan syarat tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan,” kata Birhasani. MC Kalsel/scw