Getuk, Produk Unggulan KIM Desa Tirta Jaya Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Proses pengolahan getuk kelolaan KIM Desa Tirta Jaya, Tanah Laut, Jumat (25/6/2021). MC Kalsel/usu

Berdiri sejak tahun 2017, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Tirtajaya, Kabupaten Tanah Laut memiliki sejumlah usaha binaan, di antaranya produksi getuk, ternak lele dalam ember, dan budidaya jamur tiram.

Ketua KIM Desa Tirtajaya, Junaidi mengatakan salah satu usaha binaan, yakni produksi getuk memiliki prospek yang bagus di tengah pandemi COVID-19.

“Salah satu penyebabnya karena kebanyakan masyarakat disini berasal dari Jawa, sehingga jajanan satu ini tidak redup penjualannya ketika pandemi karena banyak peminatnya,” kata Junaidi, Tanah Laut, Jumat (25/6/2021).

Saat ini, getuk yang mulai diproduksi sejak 18 tahun lalu itu mulai menjadi langganan pemerintah setempat untuk konsumsi rapat dan kegiatan penting lainnya.

Dibina oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Laut melalui KIM, usaha getuk tersebut tengah diupayakan untuk memperluas pangsa pasar melalui penjualan secara online.

“Saat ini, produk ini juga kami jajakan melalui pedagang-pedagang keliling yang ada di pasar,” kata Junaedi.

Sementara untuk usaha budidaya jamur tiram, lanjut Junaidi, KIM Desa Tirtajaya bekerja sama dengan pemuda masjid setempat untuk pengelolaannya.

“Untuk jamur ini waktu panennya memerlukan waktu sekitar 120 hari. Dan untuk penjualannya targantung dari pesanan yang masuk atau dijual ke pasar setempat,” tutur Junaedi.

Sedangkan usaha budidaya ikan di dalam ember, merupakan usaha yang baru saja dirintis di masa pandemi COVID-19, dengan harapan dapat memperkuat ketahanan pangan anggota KIM Desa Tirtajaya.

“Sebelum dipasarkan, lele-lele ini kami olah dulu menjadi keripik, dan dikemas dalam kemasan 80 gram dengan harga per kemasannya Rp10 ribu,” tukas Junaedi. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai