Sinergitas antara Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) sangat berperan untuk mendorong tumbuhnya kesadaran dan pemahaman tentang kekuatan keluarga dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
Saat ini, jumlah anak Indonesia mencapai 87 juta jiwa atau 1/3 dari total penduduk. Sehingga, kapasitas dan potensi serta bakat yang dimiliki perlu dipupuk sejak dini, melalui pengasuhan keluarga yang baik.
“Bagaimanapun, pola asuh anak dan remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka di fase-fase kehidupan selanjutnya,” ujar Pj Ketua PKK Kalsel, Safriati, pada pembukaan Bimbingan Teknis Pola Asuh Anak dan Remaja Tahun 2021, Banjarmasin, Senin (14/6/2021).
Dikatakan Safriati, pola asuh membentuk sikap, kebiasaan, pembiasaan, dan hal-hal baik yang akan mempengaruhi karakter anak dan remaja.
“Pola asuh yang benar wajib kita sebar luaskan ke semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, tumbuh budaya pola asuh yang benar dalam tiap-tiap keluarga di daerah,” Safriati.
Pola asuh yang benar, dapat mendorong terciptanya daerah ramah anak, yang mampu memenuhi hak-hak, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang baik.
“Melalui kegiatan ini diharapkan, kita semua akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tata cara pola asuh anak dalam keluarga dan masyarakat. Sehingga, anak-anak mendapat jaminan dalam periode tumbuh kembangnya dan terlindungi atas permasalahan sosial anak dan permasalahn lingkungan lainnya serta terpenuhinya hak anak dan perlindungan anak,” ujar Safriati. MC Kalsel/scw