Penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) Kalimantan Selatan masih dalam proses verifikasi secara bertahap mulai dari kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
“Jadi, data IDM masih dalam proses karena itu harus melihat langsung kondisi di desa dan data IDM itu bisa dijadikan acuan oleh pihak terkait untuk menentukan kebijakan dalam rangka membangun desa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel, Zulkifli, di Banjarbaru, Jumat (30/4/2021).
Zulkifli menyebutkan, progres IDM Kalsel tingkat kabupaten mencapai 41,1 persen dengan 714 desa sudah diverifikasi, sedangkan di tingkat kecamatan 1.250 desa telah diverifikasi atau mencapai 69,1 persen.
Namun demikian, Zulkifli memperkirakan bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten sangat mempengaruhi penilaian IDM. Sehingga, penuruan status desa bisa saja terjadi.
“Kami belum mendata secara keseluruhan beberapa desa yang kemungkinan berisiko mengalami penurunan IDM, dikarenakan banyak indikatornya dan masih dalam tahap verifikasi serta pergerakan datanya bisa berubah-ubah,” kata Zulkifli.
Dikatakan Zulkifli, kolaborasi dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, TP PKK ataupun pelayanan dasar lainnya sangat diperlukan untuk menentukan status desa dalam IDM.
“Klasifikasi status desa dalam IDM terdiri dari sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri,” ucap Zulkifli.
Zulkifli pun mengatakan angka IDM akan selalu berubah-ubah setiap tahun, sehingga peningkatan indikator penilaian IDM maupun status desa belum bisa dipastikan.
“Apabila desa itu masuk dalam kategori sangat tertinggal, maka IDM di tahun berikutnya belum tentu status desa itu bisa naik menjadi tertinggal atau berkembang,” tukas Zulkifli. MC Kalsel/Ar