Progres vaksinasi COVID-19 di Kalsel akan dipercepat khususnya untuk orang tua, lanjut usia dan tenaga guru yang akan diprioritaskan.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA pada kegiatan rapat koordinasi percepatan vaksin COVID-19 di Aula Aberani Sulaiman, Kantor Setda Banjarbaru, Kamis (29/4/2021).
“Jadi kami diskusikan dan mencari solusi bagaimana golongan guru dan lanjut usia progres vaksinnya dapat cepat dilaksanakan dan menjadi prioritas,” ucap Safrizal.
Menurutnya didalam rapat ini diharapkan percepatan vaksinasi bagi lansia dan tenaga guru ditiap Kabupaten/Kota agar dapat dipercepat. Nantinya akan diadakan pertemuan bersama Kabupaten/Kota pada tiap minggunya.
“Kita akan adakan pertemuan setiap Kabupaten/Kota untuk melihat progres dan terobosan-terobosan dalam memecahkan kesulitan. Jadi saling belajar antar Kabupaten. Harapan kita terutama untuk manula (manusia lanjut usia) bisa diprioritaskan agar lebih cepat progresnya,” ungkapnya.
Selain itu berdasarkan skala Nasional, untuk vaksinasi terhadap lansia di Kalsel sangat rendah.
“Rata – rata kita rendah, memang Banjarmasin yang paling tinggi diantara kabupaten/kota lainnya yaitu 50 persen, kemudian Banjarbaru dan Banjar, yang lainnya masih sekitar 3 persen. Ini lambat sekali padahal kita sekarang sudah menetapkan prioritas untuk orang tua usia lanjut,” jelasnya.
Sedangkan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan pelayan publik terbilang sedang hingga tinggi. “Oleh karenanya kita sedang memecahkan masalah rendah ini, setidaknya sama seperti vaksinasi layanan publik atau seperti nakes,” tuturnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, M. Muslim menambahkan strategi dalam meningkatkan percepatan progres vaksin COVID-19 bagi lansia dan tenaga guru diantaranya sentra-sentra atau tempat-tempat yang lansianya banyak seperti di tempat pengambilan dana pensiunan atau misal di masjid.
“Jadi kita akan menyasar ditempat tersebut nantinya guna percepatan vaksin bagi lansia,” kata Muslim.
Muslim mengatakan jumlah lansia yang sudah menerima divaksin COVID-19 hanya sekitar 3 persen dari total 100 persen. “Lansia yang terdata ada 332.000 orang, yang disuntik baru 3 persen atau sekitar 15.000 orang. Untuk vaksinasi pertama yaitu 9.828 orang yang keduanya 5.404 orang dari jumlah lansianya yang 332.000 tadi,” terangnya.
Untuk itu pihaknya siap mengirimkan vaksin kepada daerah yang kehabisan stok, juga siap mengirimkan vaksinator jika diperlukan.
“Jika vaksin yang ada menipis, akan dikirim dari Provinsi. Kalau misalnya stok banyak di suatu daerah kita minta geser ke daerah yang kurang. Bahkan para vaksinator kita di Provinsi jika diperlukan kita kirimkan. Jadi diharapkan semua daerah secapatnya menghabiskan vaksin yang tersedia saat ini,” pungkas. MC Kalsel/tgh