Beberapa waktu lalu, Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan berkontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional melalui program Indonesia Satu Ekspor yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
“Pada program tersebut, Dinas Perdagangan Kalsel bersama Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Banjarmasin telah melepas ekspor ikan dari Kalsel tujuan Cina sebanyak 47.000 kilogram dengan nilai Rp6 miliar berupa udang dan kepiting,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Selasa (20/4/2021).
Keberhasilan ekspor tersebut, kata Birhasani, terwujud atas kerja sama yang baik antara eksportir dengan pihak terkait, seperti Dinas Perdagangan, BKIPM, Dinas Perikanan dan Kelautan, Bea dan Cukai serta pihak lainnya.
“Salah satu indikator penentu pertumbuhan ekonomi Kalsel adalah adalah besaran nilai ekspor,” kata Birhasani.
Selama ini, ekspor Kalsel oleh hasil tambang, kelapa sawit/CPO, juga kayu dan karet. Oleh karena itu, Birhasani mendorong perluasan komoditas ekspor ke sektor-sektor lain yang memiliki potensi, dan tidak terbatas di bahan mentah atau setengah jadi saja.
“Ke depan tentunya potensi lainnya seperti hasil perikanan atau kelautan, hasil pertanian dan produk UKM harus dipacu, tentunya dengan membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada pelaku usaha untuk berinvestasi, yang sangat diharapkan tentunya adalah investasi menuju hilirisasi industri, sehingga ekspor Kalsel berbasis produk jadi,” ucap Birhasani.
Dikatakan Birhasani, kemampuan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi akan mendongkrak nilai ekspor, selain juga memperluas lapangan pekerjaan, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Ekspor produk jadi akan mendongkrak nilai ekspor yang lebih besar, serapan tenaga kerja pun jadi lebih banyak, sehingga kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat,” ucap Birhasani. MC Kalsel/scw