Dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan nasional guna mencapai ketahanan pangan mandiri, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan menjalankan sejumlah program untuk menjaga ketersediaan protein hewani asal ternak.
“Salah satunya dengan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) sebagai upaya pemerintah melakukan percepatan swasembada daging sehingga mampu menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakat,” kata Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, Selasa (6/4/2021).
Tidak hanya SIKOMANDAN, Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA) yang melibatkan perusahaan perkebunan besar swasta juga terus didorong dengan melibatkan inti plasma, selain menggandeng pelaku usaha pertambangan dalam mengembangkan peternakan melalui Integrasi Peternakan dengan Pertambangan (INTAN TAMARA).
Dikatakan Suparmi, ketersediaan pangan selalu menjadi sorotan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), tidak terkecuali di tahun ini.
“Stok pangan cukup, maka inflasi terjaga, jika uang yang beredar banyak sedangkan stok pangan terbatas, maka ini akan memicu tingginya inflasi karena harga ikut melambung,” ujar Suparmi.
Kejadian tersebut merupakan siklus berulang setiap tahun. Oleh karena itu, pemerintah pun telah menyiapkan program yang dapat memacu peningkatan produksi.
“Disbunnak akan terus melakukan inovasi dan strategi dalam pengembangan peternakan guna mendukung ketahanan pangan yang mandiri tidak hanya pada ternak sapi, kerbau tetapi juga pada ternak kambing, dan aneka ternak unggas,” kata Suparmi. MC Kalsel/scw