Ratusan Pegawai Setda Kalsel Jalani Rapid Test Antigen

Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Kalsel menggelar rapid test antigen massal bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai kontrak di lingkup Sekretariat Daerah di Halaman Kantor Setda Banjarbaru, Senin (15/3/2021). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Kalsel menggelar rapid test antigen massal bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai kontrak di lingkup Sekretariat Daerah di Halaman Kantor Setda Banjarbaru.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, M. Muslim mengatakan tujuan dari kegiatan rapid test antigen dalam rangka melakukan upaya-upaya preventif dalam pencegahan COVID-19. Apabila ditemukan yang positif, nantinya akan dipisahkan dari orang-orang yang negatif. Artinya bisa isolasi mandiri atau karantina. 

“Jadi hari ini 600 lebih pegawai setda Kalsel kita lakukan rapid test antigen. Kemudian  kalau hasilnya dinyatakan positif maka yang bersangkutan dinyatakan suspek. Suspek harus dilakukan PCR untuk memastikan apakah terkonfirmasi atau tidak,” ujar Muslim, Senin (15/3/2021).

Untuk itu, upaya yang harus dilakukan dalam meantisipasi penyebaran COVID-19 yaitu penerapan 3T (Testing, Tracing dan Treatment). Sehingga dengan 3T mereka bisa kita tindaklanjuti melalui perawatannya, sesuai dengan kondisi klinis.

“Jadi nanti kalau ada yang positif, kami telah menyiapkan tempat karantina di Bapelkes. Tetapi kalau mereka yang memenuhi syarat, bisa dilakukan karantina di rumah dengan cara terpisah dari orang-orang sekitar atau keluarga lainnya,” katanya.

Selain itu, setelah dilakukan rapid test antigen kalau dinyatakan positif kata Muslim, akan langsung dilakukan Swab PCR sehingga bisa cepat dilakukan.

“Apabila yang bersangkutan positif maka menjadi suspek. Suspek wajib dilakukan pengambilan Swab PCR. Setelah itu karantina sesuai gejala. Kalau tidak ada gejala atau gejala ringan, 10 hari dipantau. Kalau terjadi gejala, sedang ke berat, maka harus dirawat di rumah sakit,” terang Muslim.

Oleh sebab itu, pihaknya menyediakan 10 pos dan menurunkan 75 tim medis yang melakukan swab. Pihaknya juga dibantu oleh Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Klinik (Patelki). 

“Kegiatan ini sudah lama disiapkan. Ini upaya preventif. Karena melakukan verifikasi tidak bisa cepat, maka finding case merupakan upaya kita. Sesuai arahan Pj Gubernur dan Sekda. Diharapkan hari ini selesai, bisa cepat diturunkan tim lebih dari 75,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai