Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalsel kembali melakukan pengkajian terkait Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kalsel.
Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Daerah Balitbangda Kalsel, Kemas A. Rudi Indrayaja mengatakan untuk Kegiatan Pengkajian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun ini akan dilanjutkan kembali.
“Kegiatan pengkajian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sebelumnya juga ada di tahun 2020, tetapi karena ada pemotongan dana untuk pandemi COVID-19, akhirnya dilnjutkan lagi di tahun 2021,” ucapnya, Banjarbaru, Selasa (02/03/21).
Selain itu, Ketua Tim Pengkajian Indeks Pembangunan Pemuda, Siska Fitriyanti menambahkan ada 5 domain yang menjadi tolak ukur IPP ini yaitu, pertama pendidikan, kedua kesehatan dan kesejahteraan, ketiga lapangan dan kesempatan kerja, keempat partisipasi dan kepemimpinam, dan kelima gender dan diskriminasi.
Diadakannya pengkajian ini di Kalsel dalam lima tahun terakhir termasuk ke dalam 20% kelompok terbawah di Indonesia.
“Kami ingin mengetahui apa penyebab dari Prov. Kalsel tidak bergerak dari peringkat tersebut,” tuturnya.
Ia menerangkan, apabila tidak ada halangan pada bulan ini akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan. MC Kalsel/usu