Ekspor Produk Olahan Kelapa Sawit Kalsel Tembus Dua Negara Baru

Produk olahan kelapa sawit berupa minyak nabati Kalsel kembali memperkuat kinerja ekspor komoditas unggulan ekspor Indonesia dengan berhasil menembus dua negara tujuan ekspor baru yakni Malaysia dan Ukraina. MC Kalsel/ist

Produk olahan kelapa sawit berupa minyak nabati asal Kotabaru kembali memperkuat kinerja ekspor komoditas unggulan ekspor Indonesia dengan berhasil menembus dua negara tujuan ekspor baru yakni Malaysia dan Ukraina. 

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang cukup besar kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sekitar 1,13 persen di tahun 2020. Dua komoditas perkebunan unggulannya adalah karet dan minyak sawit.

Untuk itu, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin memberikan fasilitasi ekspor pada 26,9 ribu ton minyak kelapa sawit Kalsel senilai Rp386,86 miliar dengan tujuan ekspor dua negara.

“Melalui serangkaian tindakan karantina pertanian, komoditas kami nyatakan telah sesuai dengan aturan dan protokol ekspor negara tujuan dan siap diberangkatkan,” ujar Hartanto melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/2/2021).

Hartanto menerangkan, setelah melakukan serangkaian tindakan dari pihak Karantina Pertanian di Wilayah Kerja Pelabuhan Batu Licin menyatakan komoditas sehat dan aman dengan menerbitkan sertifikasi ekspor karantina, Phytosanitary Certificate (PC). 

“Jadi produk minyak kelapa sawit ini aman dan mempunyai sertifikasi ekspor karantina, Phytosanitary Certificate (PC),” ungkapnya.

Selain itu, Ia menyebutkan dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya, PT. SDO selaku pemilik komoditas pada tahun 2020 telah melakukan ekspor sebanyak 19 kali pengiriman dengan total nilai mencapai Rp881,98 miliar ke enam negara tujuan, yakni Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Turki.

Jadi secara keseluruhan ekspor komoditas minyak sawit Kalsel menunjukan tren peningkatan yang signifikan. Tercatat hingga minggu ke-2 Februari 2021 sebanyak 26,9 ribu ton telah berhasil diekspor ke dua negara, antara lain Malaysia dan Ukraina. Sementara pada periode sama tahun lalu, hanya berhasil 24 ribu ton saja.

“Untuk itu kami optimistis kinerja ekspor pertanian Kalsel dapat mencapai 20 persen sesuai dengan skema target Gratieks yang telah ditetapkan,” terangnya.

Sebagai informasi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menggagas Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) sebagai upaya promotif dalam meningkatkan ekspor pertanian. Gerakan ini mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Humas Karantina Pertanian. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai