Bank Indonesia merilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Januari 2021 melalui live streaming, Kamis (21/1/2021).
Gubernur BI, Perry Warliyo, mengatakan rasio kecukupan modal perbankan November 2020 tetap tinggi yakni 24,13 persen, dan rasio kredit bermasalah tetap rendah yakni 3,18 persen (bruto) dan 0,99 persen (neto).
“Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, meskipun risiko dari berlanjutnya dampak Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati,” kata Perry.
Dijelaskan Perry, fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah tercermin dari pertumbuhan kredit yang masih terkontraksi, yaitu sebesar 2,41 persen (YoY) pada bulan Desember 2020 ditengah likuiditas yang masih tinggi sejalan dengan pertumbuhan DPK yang tetap tinggi yaitu sebesar 11,11 persen (YoY).
Sehingga, Bank Indonesia memandang bahwa pertumbuhan kredit yang rendah lebih disebabkan oleh sisi permintaan dari dunia usaha, disamping karena persepsi risiko dari sisi penawaran perbankan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif, serta memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan, perbankan, dan dunia usaha.
“Hal ini untuk menjaga optimisme dan mengatasi permasalahan sisi permintaan dan penawaran dalam penyaluran kredit/pembiayaan dari perbankan kepada dunia usaha, dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Perry. MC Kalsel/scw