Menyikapi tren peningkatan peredaran narkotika selama pandemi Covid-19, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan telah menyiapkan sejumlah strategi yang akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang.
“Pada 2021 nanti kami akan memprioritaskan sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan narkoba. Tentu saja dengan melibatkan Pemerintah Daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dan juga aparat-aparat desa,” kata Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol Jackson Arisano pada coffe morning dan press release refleksi akhir tahun BNNP Kalsel, Banjarmasin, Selasa (22/12/2020).
Jackson berharap meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkotika mampu memutus angka peredaran di Banua.
“Jadi kita tidak bisa hanya mengandalkan pemberantasan saja. Tetapi kita harus mengutamakan bagaimana kita memutus pasar peredarannya. Dengan berkurangnya permintaan dari pasar, peredarannyapun bisa kita tekan,” ucap Jackson.
Selain sosialisasi ke berbagai lapisan elemen masyarakat, BNNP Kalsel juga akan lebih memasifkan pencegahan dini dengan melakukan tes urine secara berkala.
Sepanjang tahun 2020 ini, lanjut Jackson, BNNP Kalsel telah melakukan tes urine sebanyak 6.712 kali baik itu di perguruan tinggi, swasta, pemerintah ataupun BUMN.
“Terkait dengan pemeriksaan urine, pada tahun depan BNNP Kalsel akan lebih mendorong baik itu organisasi masyarakat, instansi pemerintahan, dan BUMN agar bisa melakukannya secara berkala,” harap Jackson.
Sebagai tambahan, selain dua program di atas BNNP Kalsel juga akan lebih memasifkan advokasi kebijakan P4GN kepada instansi pemerintah, dan perguruan tinggi, serta pembentukan kader/penggiat anti narkoba di Banua. MC Kalsel/Jml