Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) Gau Mubaji Gowa bekerja sama dengan Dinas Sosial Kalimantan Selatan menggelar pertemuan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia se-Kalsel, Banjarmasin, Selasa (24/11/2020) malam.
Pertemuan yang dilakukan dalam rangka menyosialisasikan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Lanjut Usia (Lansia) tersebut diikuti 30 peserta yang melibatkan Dinas Sosial Kabupaten/Kota serta Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU) di Kalimantan Selatan.
Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial, Subhan Kadir, mewakili Kepala BRSLU Gau Mubaji Gowa menjelaskan terkait perubahan paradigma pelayanan Lansia yang sebelumnya bersifat residensial menjadi lebih luas dan terpadu di lingkup keluarga dan komunitas.
“Jadi untuk saat ini layanan kesejahteraan sosial lebih mengedepankan dan mengaktifkan peran serta masyarakat terutama dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang ada di masyarakat,” kata Kadir.
Dijelaskan Kadir, Atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga dan komunitas melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial serta asistensi sosial, dan dukungan aksesibilitas.
Dia juga menuturkan bahwa pelayanan berbasis institusi atau residensial merupakan alternatif terakhir setelah pelayanan keluarga dan komunitas.
“Layanan residensial melalui balai, panti, dan LKS menjadi kebutuhan bagi Lansia yang tidak memiliki keluarga atau ditelantarkan oleh keluarga atau keluarga yang tidak mampu merawat Lansia karena permasalahan ekonomi maupun sosial,” jelas Kadir.
Untuk itu, lanjut Kadir, peran komunitas dan keluarga akan lebih besar dalam mengembalikan fungsi sosial Lansia. Karenanya, kedepan BRSLU Gau Mubaji Gowa akan mendorong setiap daerah jangkauan kerjanya untuk membentuk dan mengoptimalkan LKS-LU berbasis kekeluargaan.
“Fokus pelayanan rehabilitasi sosial Lansia kedepannya akan berfokus pada peran Keluarga dan LKS-LU. Oleh karena itu, menjadi penting untuk setiap daerah membentuk dan mengoptimalkan LKS-LU,” tutur Kadir.
Lebih jauh Dia menjelaskan, pelaksanaan Atensi juga didukung dengan pengembangan Sentra Layanan Sosial (Serasi) yang merupakan layanan sosial terintegrasi bagi penerima manfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan dan memperoleh solusi terhadap masalah yang dihadapi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan melalui rujukan atau penyelesaian secara langsung.
“Pada klaster Lansia, Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa merupakan pilot project pelaksanaan program SERASI tersebut,” kata Kadir.
Sebagai informasi tambahan, Balai Lansia Gau Mabaji di Gowa melaksanakan program Atensi di sepuluh wilayah jangkauan kerja diantaranya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTT, NTB, dan Bali. MC Kalsel/Jml