Beberapa waktu lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan mendapat kunjungan khusus dari Tim Konsultan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie, mengatakan kunjungan tersebut guna memanatu kinerja Dispersip Kalsel yang kini telah menerapkan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (PBIS).
“Hal ini dilakukan untuk penguatan peran perpustakaan, dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat, melalui penggalakkan budaya literasi dan mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif, serta berkarakter,” ujar Nurliani, Banjarmasin, Kamis (15/10/2020).
Menurut Nurliani, literasi yang digaungkan saat ini tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis saja, namun juga dapat diterjemahkan sebagai kemampuan untuk mengatasi persoalan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.
“Agar dapat memastikan transformasi dan inovasi ini tetap berjalan, diperlukan dukungan semua unsur dari tim sinergi provinsi, untuk mendorong lahirnya kebijakan keberlanjutan dan perluasaan Program Transformasi PBIS di tingkat kabupaten hingga desa,” tutur Nurliani.
Selain mengunjungi Perpus Palnam, lanjut Nurliani, Tim Konsultan Perpusnas RI juga melakukan mentoring dan pendampingan pembuatan video cerita, terkait dampak pelaksanaan program PBIS di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), sebagai perwakilan Kalsel yang sudah membuahkan hasil positif bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Perpustakaan Kabupaten HSU saat ini aktif mengimplementasikan PBIS, hingga mendapat bantuan dari Perpusnas RI, berupa komputer, pencetak, server, buku, rak buku, termasuk dukungan untuk pengembangan kapasitas SDM berupa pelatihan bimbingan teknis.
“Mudah-mudahan kabupaten/kota yang lain, khususnya Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah dan Barito Kuala, yang mendapat bantuan sama seperti HSU, dapat lebih aktif mengimplementasikan PBIS untuk memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakatnya,” harap Nurliani. MC Kalsel/Jml