Kalsel Libatkan Lintas Sektor Dalam Percepatan Penurunan Stunting

Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani saat memberikan keterangan terkait upaya penurunan angka stunting di Kalsel melalui program konvergensi, Banjarmasin, Rabu (7/10/2020). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan Kalsel terus berupaya menurunkan angka stunting melalui program konvergensi lintas sektor.

“Kami tidak bisa melakukannya sendirian. Tapi memerlukan bantuan sektor-sektor terkait yaitu, Dinas PUPR, Dinas Kelautan dan Perikanan, PMD, Ketahanan Pangan, Dinsos dan dinas lainnya yang saling berkolaborasi khususnya sektor yang melaksanakan program sensitif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim melalui Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani, Banjarmasin, Rabu (7/10/2020).

Menurutnya, program sensitif yang dimaksud yaitu program diluar lingkup kesehatan seperti ketersediaan air bersih, jamban atau WC yang sehat, serta ketersediaan akses pangan yang memiliki kontribusi sangat penting.

Selain itu, salah satu program dilingkup kesehatan yang paling berperan adalah program mengawal 1000 hari pertama kehidupan, yang mana mulai dari ibu hamil hingga 2 tahun kedepan dengan berbagai pelayanan seperti pelayanan kebidanan, pemberian vitamin, imunisasi, sampai makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi.

“Dengan program mengawal 1000 hari pertama tersebut, tidak hanya menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Tetapi juga sebagai bentuk pencegahan dini terhadap kasus stunting,” terangnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi stunting pada tingkat nasional sebesar 6,4 persen selama periode 5 tahun, yaitu dari 37,2 persen tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018.

Sedangkan prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 menggambarkan bahwa stunting membaik dari 44,20 persen tahun 2013 menjadi 33,08 persen tahun 2018 atau turun sebesar 11,12 persen dalam kurun waktu 5 tahun.

Walaupun prevalensi stunting masih di atas rata-rata nasional. Ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun, pemerintah daerah telah serius dalam menurunkan stunting. Jika membaca hasil riset tersebut maka upaya penurunan stunting di Kalsel sudah berjalan dengan baik.

Untuk itu ia berharap, kedepannya terus berupaya lebih keras lagi dalam percepatan, pencegahan dan penurunan stunting di daerah. “Jadi dibutuhkan komitmen pimpinan daerah mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat desa,” harapnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai