Pemprov Kalsel Dukung Penuh Kegiatan BNN Dalam Memberantas Narkoba

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan, Syaiful Azhari saat mengikuti Video Conference terkait kunjungan Kerja Menkopolhukam RI ke Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Banjarbaru, Rabu (7/10/2020). MC Kalsel/Rol

Pemerintah Provinsi Kalsel mendukung penuh kegiatan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika serta prekursor narkotika di Indonesia terutama di Kalimantan Selatan.

BNN RI telah melakukan berbagai upaya pencegahan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika melalui Pusat Penelitian, Data dan Informasi (Puslitdatin).

“Diharapkan penggunaan Narkoba dapat turun sehingga di masa yang akan datang tercipta generasi yang sehat dan berprestasi di Kalimantan Selatan,” ucap Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan, Syaiful Azhari, Banjarbaru, Rabu (7/10/2020).

Oleh karena itu, BNN meningkatkan pencegahan dan peredaran narkotika dengan melengkapi CCTV (Closed Circuit Television) di area bandara-bandara di Indonesia dan BNN juga menggunakan sistem OS INAFIS untuk mengenali identitas seseorang (catatan kejahatan) untuk pencegahan peredaran narkoba di Indonesia maupun luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam), Mohammad Mahfud dalam kunjungan kerja ke BNN RI melalui Video Conference menyampaikan kepada seluruh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia agar dukung “Gerakan pemberantasan Narkoba”.

“Narkoba membuat masa depan bangsa Indonesia menjadi suram. Untuk pengguna narkoba cenderung menjadi pembohong dan pencuri untuk memenuhi kebutuhannya menggunakan narkoba. Dapat membahayakan dirinya dan masa depan juga,” kata Mahfud.

Lanjut Mahfud mengatakan, dari segi perekonomian Indonesia juga berdampak karena melalui penyelundupan peredaran narkotika antar Negara.

“Sampai sekarang di penjara atau Lembaga Pemasyarakatan adalah salah satu tempat peredaran narkoba atau jaringan sindikat, atau jangan-jangan malah ada oknum yang terlibat. Semoga hal ini jangan sampai terjadi. Maka dari itu patut di hukum,” tegasnya.

Maka dari itu, dengan sistem monitoring BNN dan IT akan bermanfaat kepada Bangsa Indonesia untuk membawa generasi Indonesia tanpa narkoba. Apabila tidak diberantas, maka masa depan generasi Bangsa Indonesia akan terancam akan.

Mahfud berharap perkembangan dan peningkatan pencegahan peredaran kejahatan narkoba saat ini secara sinergis antara kementerian dan BNN dan Kepolisian, perhubungan dan stake holder terkait agar lebih efektif dan mari hilangkan ego sektoral agar bisa bekerjasama memberantas narkoba di Indonesia. MC Kalsel/Rol

Mungkin Anda Menyukai