Guna membantu para pengelola objek wisata dalam hal penerapan protokol kesehatan, Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan telah mengajukan bantuan berupa thermo gun, tempat cuci tangan atau hand sanitizer, dan masker kepada Tim Gugus Tugas Kalsel.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kalsel, Ida Saptika Dewi, mengatakan pihaknya tidak ingin menambah beban biaya pengadaan barang-barang tersebut, mengingat sudah lima bulan lebih para pengelola destinasi wisata tidak mendapatkan penghasilan.
“Agak berat jika mereka dibebani dengan biaya pengadaan thermo gun dan tempat cuci tangan, oleh karenanya kami mengajukan bantuan ke Gugus Tugas Provinsi. Kami berharap diberi yang laser atau infrared untuk menghindari sentuhan dengan pengunjung, karena kalau beli yang murah takutnya cepat rusak dan tidak dipakai lagi, mau beli juga mereka tidak punya uang karena tidak mendapat penghasilan selama lima bulan,” kata Ida, Banjarmasin, Senin (7/9/2020).
Dikatakan Ida, bantuan yang diajukan akan diserahkan kepada 138 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang tersebar di 13 kabupaten/kota dan telah terdaftar di Dispar Kalsel.
“Kami tidak berani memberikan bantuan kepada pengelola yang tidak memiliki Surat Keputusan (SK) Pokdarwis. Jumlah yang terdaftar ada 138 kelompok dengan jumlah anggota 2.573, ini yang coba kami mintakan,” tutur Ida.
Pada kesempatan itu pula, Ida mendorong para pelaku usaha pariwisata agar menjaga dan mengelola objek dengan baik.
“Kami mendorong pelaku usaha pariwisata untuk menjaga destinasinya dengan menjalankan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman). Kami harapkan para pelaku usaha menjaga masing-masing destinasi wisatanya,” pesan Ida. MC Kalsel/Jml