Guna meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan, tidak bisa hanya dengan aparat kepolisian dan BPBD. Tetapi perlu dukungan semua sektor baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Untuk itu, jajaran Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel dan KPH serta UPTD yang tersebar di Kalsel sudah mulai melaksanakan sosialisasi di daerah-daerah dengan memasang spanduk dan papan himbauan pencegahan karhutla serta membagikan dan memasang poster himbauan larangan membakar hutan maupun lahan.
“Jadi jajaran kami telah terjun kelapangan untuk mensosialiasikan larangan membakar hutan dan lahan serta telah membentuk program desa peduli api,” kata Plt Kadishut Kalsel Fatimatuzzahra, Banjarbaru, Jumat (7/8/2020).
Oleh sebab itu, untuk jajaran Dishut kalsel telah beroperasi setiap hari untuk memantau titik-titik api yang ada disekitaran kawasan hutan.
“Jadi, tiap hari kami beroperasi dalam penanganan karhutla tahun ini,” ungkapnya.
Selain itu, Dinas Kehutanan Kalsel juga bekerjasama dengan Dinas PUPR Kalsel dalam pembuatan kanalisasi sebagai langkah antisipasi. Tujuannya agar dapat terus membasahi lahan gambut agar tidak kering selama kemarau.
“Proses pembuatan mulai dijalankan. Letaknya di Cindai Alus, Martapura. Airnya berasal dari irigasi dari pintu air yang disalurkan lewat pipa ke lahan gambut,” tungkasnya. MC Kalsel/tgh