Cegah Penyebaran Covid-19, Pemprov Kalsel Libatkan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Suasana rapat koordinasi pencegahan Covid-19 di Kalsel.

Dalam rangka mensosialisasikan rencana tes swab sebanyak 10.000, dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan pencegahan Covid-19 di Kalsel.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama No. 15/2020 tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dalam mewujudkan masyarakat produktif dan aman Covid. Kegiatan ibadah harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan di setiap ceramah agar dimasukkan materi terkait Covid-19.

“ Di dalam setiap ceramah kegiatan keagamaan, diharuskan memasukkan materi tentang Covid-19. Agar masyakarat memiliki kesadaran yang tinggi tentang Covid-19,” ucap Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Setda Provinsi Kalsel, Mujiyat, Banjarbaru, Senin (3/8/2020).

Selain itu, sosialisasi di tempat ibadah untuk mengikuti tes swab harus dilaksanakan secara masif agar kita dapat mengakhiri penyebaran Covid-19 di Kalsel.

“ Mari kita mendukung dan mengikuti pelaksanaan tes swab bagi kontak erat, sehingga kita dapat mengakhiri penyebaran Covid-19 di Kalsel,” ungkapnya.

Faktor tingginya penyebaran Covid-19 di tempat ibadah, dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap Covid-19 saat pelaksanaan ibadah.

“ Sebagian masyarakat masih meanggap remeh kasus Covid-19. Padahal kasus Covid-19 di Kalsel cukup tinggi, masyarakat masih ada yang tidak percaya dengan Covid-19. Walaupun tingkat kesembuhan di Kalsel sekarang sudah mencapai 56,94 persen,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim.

Muslim menambahkan, perlunya peran tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk bisa ikut mensosialisasikan tentang Covid-19, terutama tentang protokol kesehatan saat penyelenggaraan kegiatan keagamaan.

“ Tokoh agama maupun tokoh masyarakat memiliki pengaruh yang kuat untuk bisa mensosialisasikan tentang penyebaran Covid-19, agar tingkat kesadaran masyakarat menjadi tinggi dan waspada terhadap Covid-19,” tambahnya.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Umum MUI Kalsel, M. Fadhly Mansoer. Para ulama dan penyuluh agama di Kalsel berperan strategis untuk mensosialisasikan tentang Covid-19.

“ Ulama dan tokoh agama panutan lebih di dengarkan oleh masyarakat , sehingga masyarakat diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19,” tuturnya.

Tidak hanya para ulama dan tokoh agama, menurut LO Satgas Covid-19, Syahyudi mengatakan, pekerjaan ini menjadi tugas bersama dalam mengakhiri penyebaran Covid-19.

“ Kita harus bersama-sama memiliki ketaatan, kepatuhan, dan kedisplinan terhadap protokol kesehatan agar kita dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalsel,” tutupnya. Mc Kalsel/Arh

Mungkin Anda Menyukai