Terkait pemeriksaan hewan sapi kurban, Disbunnak sudah melakukan pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dipotong dilakukan oleh tim Dokter Hewan Dinas Peternakan dan Perkebunan yang telah dinyatakan dalam kondisi aman dan sehat.
Dalam mekanisme pengawasan pemotongan hewan Kurban, seluruh tim provinsi turun untuk pengawasan hewan kurban, baik yang dokter hewan di balai maupun dokter hewan di dinas.
“Semua kita turunkan dan itu sudah merupakan kegiatan rutin untuk membantu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru,dan Kabupaten Banjar dalam membantu cek kesehatan hewan kurban,” ucap Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel, Suparmi, Banjarbaru, Jumat (17/7/2020).
Selain itu, akan ada keterlibatan semua dokter hewan yang ada di Kalsel yang tergabung dalam Himpunan Dokter Hewan Indonesia (HDHI) Kalimantan Selatan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban setelah pemotongan.
Suparmi mengatakan, ada dua tahapan pemeriksaan. Pemeriksaan sebelum penyembelihan dan sesudah penyembelihan hewan kurban.
“Pada saat penyembelihan hewan kurban, pelaksanaan penyembelihan dibawah pengawasan tim pengawasan kesehatan hewan yang ada di masing-masing wilayah. Jadi, semua penyembelihan di awasi, maka dari itu kita minta data aktifitas masyarakat yang melakukan pemotongan hewan kurban untuk di data menjadi laporan Tahun 2020,” ungkapnya.
Untuk sementara ini, stok hewan kurban yang tersedia di Kalimantan Selatan berjumlah 10.600 ekor dan telah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kita pastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan aman setelah pemeriksaan dari dokter hewan. Jadi, menjelang lebaran Idul Adha ini diharapkan bisa terpenuhi dan tidak terjadi kekurangan,” tutupnya. Mc kalsel/Rol