Kepala Seksi Produksi Intensifikasi dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Fadlianor memberikan keterangan tentang kegiatan perkebunan utama usaha tanaman karet rakyat di Kalimantan Selatan di kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa siang (9/6/2020).
Fadlianor menyampaikan pada masa pandemi Covid-19 ini 182.255 KK memiliki usaha kebun karet dengan luas lahan sekitar 244.425 hektar, terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan seluas 59.000 hektar, tanaman menghasilkan seluas 172.083 hektar dantanaman rusak seluas 13.335 hektar.
“Memang dimasa pandemi ini dari segi produktivitas tanamannya setiap tahun sama saja, hanya yang membedakan penurunan produktivitas karena dana pekebun atau petani untuk menutupi kebutuhan pokok dirinya sendiri dimasa pandemi Covid-19,” tutur Fadlian.
Dulu ada dana lebih hasil pendapatan, pekebun atau petani dapat dibelikan untuk membeli pupuk dan untuk memelihara perkebunan. Namun pandemi Covid-19 saat ini mempengaruhi, sehingga produktivitas ini diperkirakan turun karena pemeliharaannya tidak dilaksanakan. Mestinya pembelian pupuk dua kali dalam satu tahun diawal musim penghujan dan akhir musim penghujan.
“Dengan tidak diberinya pupuk pemeliharaan, untuk ini otomatis hasil produktivitas dinyatakan menurun,’ lanjutnya.
Diharapkan pandemi Covid-19 ini bisa berakhir dengan cepat agar para petani bisa kembali memelihara dan mencari usaha untuk membeli pupuk.
“Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan sudah berusaha dan memohon kepada Pemerintah Daerah agar adanya bantuan pupuk untuk petani kebun karet yang terdampak pandemi Covid-19.” Pungkas Fadlianor. Mc kalsel/Rol